Sabtu, 07 Mei 2016

Giroskop si penyeimbang gravitasi?

Giroskop, Penyeimbang Gravitasi

Sekilas Giroskop


Giroskop adalah roda berat yang berputar pada jari-jarinya. Sebuah giroskop mekanis terdiri dari sebuah roda yang diletakkan pada sebuah bingkai. Roda ini berada di sebuah batang besi yang disebut dengan poros roda. Ketika giroskop digerakkan, maka ia akan bergerak mengitari poros tersebut. Poros tersebut terhubung dengan lingkaran-lingkaran yang disebut gimbal. Gimbal tersebut juga terhubung dengan gimbal lainnya pada dasar lempengan. Jadi saat piringan itu berputar, unit giroskop itu akan tetap menjaga posisinya saat pertama kali dia diputar.



Sejarah Giroskop

Giroskop paling awal diketahui dibuat oleh seseorang berkebangsaan Jerman bernama Johann bohnenberger pada 1817. Prinsip kerja ini kemudian tersebar hingga ke seluruh penjuru dunia dan akhirnya menyita perhatian Léon Foucault. Pada 1852, Foucault menggunakan alat tersebut dalam eksperimen yang melibatkan perputaran bumi. Dialah yang kemudian memberikan nama modern pada mesin tersebut, yaitu giroskop. Nama ini diambil dari bahasa Yunani, yaitu "skopeein" yang artinya melihat dan "gyros" yang berarti lingkaran atau putaran. Pada tahun 1860, sebuah giroskop dengan mesin elektrik berhasil diciptakan dan disebut sebagai girokompas. Girokompas untuk kelautan dipatenkan pada 1904 oleh Hermann Anschütz-Kaempfe dari Jerman.



Sebuah perusahaan Amerika bernama Sperry kemudian mengembangkan alat ini dengan designnya sendiri. Giroskop keluaran Sperry ini pun dikembangkan sebagai penyeimbang (stabilizers) pesawat udara dan kapal laut. Selama Perang Dunia II,
giroskop menjadi komponen utama untuk pesawat udara. Negara-negara di dunia kemudian menyadari betapa pentingnya temuan ini untuk kemiliteran. Mereka dengan segera memproduksi giroskop mereka sendiri. Pada 1917, sebuah perusahaan bernama Chandler menciptakan mainan giroskop dengan tali dan alasnya. Mainan itu terus diproduksi hingga hari ini


Prinsip Kerja

Giroskop yang berputar akan berusaha untuk tetap mengarah pada arah yang ditentukan sehingga perputaran tetap simbang. Inilah yang disebut dengan gaya giroskopik. Hal ini bisa dilihat pada cara kerja ban sepeda motor. Ban dapat terus seimbang karena dipengaruhi oleh gaya giroskopik.

Sendok bisa patah dalam air?

Mengapa sendok terlihat patah? – Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan fenomena atau gejala alamiah berkaitan dengan ilmu fisika. Kadang-kadang peristiwa fisika tersebut menjadi sesuatu yang aneh dan tidak masuk di akal. 

Padahal semua itu adalah penciptaan yang Maha Kuasa yang terangkum dalam fenomena fisika.
Pernahkah kita mengamati sebuah sendok makan yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air putih? Apa yang terjadi dengan sendok? Mengapa terjadi demikian? Inilah yang menjadi perhatian kita dalam artikel pendidikan kali ini.
Jika sendok dimasukkan ke dalam gelas berisi air putih dengan posisi miring sekitar 45 sampai 60 derajat. Ternyata sendok akan terlihat seperti patah. Peristiwa ini terjadi karena ada peristiwa pembiasan cahaya.
sendok,terlihat,patah

Cahaya itu sebenarnya merambat lurus jika melewati medium (zat perantara) yang sama kerapatan optiknya. Namun jika melewati dua medium berbeda, cahaya tidak lagi merambat lurus melainkan akan membelok. Ini dikenal dengan peristiwa pembiasan (refraksi).
Misalnya, fenomena terlihat patahnya sendok dalam gelas berisi air. Cahaya melewati medium udara dan air. Posisi sendok sebagian berada dalam air dan sebagian lagi di ruang udara. Air adalah medium dengan kerapatan optik lebih besar dari udara.

Sesuai teori pembiasan, cahaya yang berasal dari medium yang lebih renggang ke medium lebih rapat akan dibiaskan mendekati garis normal. Hal ini terjadi pada sendok yang dimasukkan ke dalam gelas berisi air putih. 

Cahaya berasal  dari medium renggang (udara) ke medium lebih rapat (air) sehingga akan mendekati garis tegak lurus bidang gelas. Itulah sebabnya mengapa sendok terlihat patah jika dimasukkan ke dalam gelas berisi air.
sumber :http://www.matrapendidikan.com/2015/05/mengapa-sendok-terlihat-patah.html

The Princess "Aurora"

Fisika gak melulu tentang hal-hal menyeramkan loooh, nih buktinya ada suatu fenomena yang sangat indah selain pelangi. yaa namanya Aurora, kayak di film disney yaa hehe. mengapa aurora bisa terbentuk? berikut adalah penjelasannya...
Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis (IPA /ɔˈɹɔɹə bɔɹiˈælɪs/), yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

Proses Terjadinya Aurora

Beberapa hal penting yang berkaitan dengan terbentuknya aurora yaitu :
  1. Medan magnetik suatu planet, (dalam hal ini bumi)
  2. Angin Matahari, adalah suatu aliran partikel bermuatan (yakni plasma),yang menyebar ke segala arah dari atmosfer terluar matahari (korona),tersusun dari elektron berenergi tinggi dan proton, yang mampu melepaskan diri dari gravitasi sebuah bintang, karena energi panasnya yang sangat tinggi. Plasma adalah partikel sejenis gas yang telah terionisasi. Pada umumnya gas tidak bermuatan, tetapi karena suhu yang sangat panas di matahari menyebabkan partikel gas terionisasi maka terbentuklah  plasma, biasanya pada saat terjadi aktivitas matahari pancaran plasma bertambah.
  3. Interaksi partikel-partikel atmosfer bumi dengan partikel bermuatan dari matahari (plasma), kemudian saat mendekati medan magnet bumi (yang terpusat di kutub utara dan selatan) maka plasma akan tertarik ke kutub-kutub bumi, saat bertemu dengan partikel atmosfer bumi terjadi eksitasi-relaksasi elektron sehingga memendarkan warna yang indah. Dengan kata lain, Angin matahari yang membawa pancaran plasma mendekati bumi, lalu  plasma ini tertarik atau dibelokan ke pusat magnet bumi (kutub utara dan selatan), saat plasma ini  bertemu partikel atmosfer bumi terjadilah interaksi di antara keduanya sehingga memendarkan warna yang indah, itulah Aurora.
Fenomena aurora ini terkait dengan selubung medan magnet atau magnetosfer Bumi dan aktivitas kemunculan bahaya dari Matahari. Semakin kuat dan lama cahaya aurora, dapat diperkirakan semakin kuat gangguan dari Matahari yang dikenal sebagai badai matahari ( solar storm). Badai Matahari adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari ( sunspot ), biasanya setiap 11 tahun akan memasuki periode aktivitas badai matahari. Sedangkan gangguannya yang terjadi pada medan magnet Bumi, dinamakan badai magnet (magnetic storm). Perubahan medan magnet yang mendadak tersebut menyebabkan partikel bermuatan yang ada di atmosfer meningkat atau berubah arah (misalnya di lapisan ionosfer). Aurora juga bisa muncul bila terjadi fenomena lanjutan pada magnetosfer yang dikenal sebagai magnetic sub-storm. Peristiwa ini memunculkan aurora oval di kutub-kutub Bumi yang simetri satu sama lain. Meski fenomena ini telah diduga oleh para ahli sejak lama, bukti observasi baru diperoleh pada tahun 2001 melalui pengamatan satelit NASA.

Senin, 25 April 2016

bagaimana bunyi dapat dihasilkan oleh alat musik?

pernahkah kalian bermain alat musik? bagiaman alat musik dapat menghasilkan bunyi yang berbeda-beda?
berikut ini penjelasannya
Perubahan Energi Bunyi Melalui Alat Musik. Udara yang bergetar dapat menghasilkan bunyi. Apabila kita berbicara, berteriak, atau bernyanyi, timbul getaran pada pita suara di udara. Getaran ini menyebar di udara sebagai gelombang. Gelombang tersebut diterima oleh telinga sebagai bunyi. Bunyi merupakan salah satu bentuk energi. Suara manusia, hewan, maupun bunyi yang berasal dari benda sekitar menggetarkan udara. Getaran yang dihasilkan tergantung pada sumber bunyi. Misalnya ketika kita berteriak, getaran udara yang dihasilkan berbeda dengan getaran udara ketika kita berbisik. Oleh karena itu, telinga kita menerima getaran tersebut sebagai bunyi yang berbeda pula.

1. Perbedaan Bunyi yang Dihasilkan
Kita sering mendengar bunyi yang berbeda-beda. Ada bunyi yang terdengar keras. Ada pula bunyi yang terdengar lemah. Selain itu, bunyi juga dapat dibedakan berdasarkan tinggi rendahnya. Bunyi tinggi yaitu bunyi yang dihasilkan oleh getaran udara yang menghasilkan gelombang rapat. Sebaliknya, bunyi rendah yaitu bunyi yang dihasilkan oleh getaran udara yang menghasilkan gelombang renggang. Bunyi keras terjadi jika getaran udara menghasilkan gelombang tinggi. Sementara itu, bunyi lemah terjadi jika getaran udara menghasilkan gelombang yang rendah.

Rekorder termasuk alat musik tiup. Rekorder dapat menghasilkan bunyi jika ditiup. Bunyi rekorder terjadi jika udara di dalam tabung rekorder bergetar. Lubang-lubang pada rekorder memungkinkan terjadinya perubahan nada. Semakin banyak lubang yang ditutup, jarak yang ditempuh oleh getaran udara juga semakin jauh. Akibatnya, bunyi yang keluar rendah (nada rendah). Semakin sedikit lubang rekorder yang ditutup, jarak yang ditempuh oleh getaran udara juga semakin pendek. Akibatnya, bunyi yang keluar semakin tinggi (nada tinggi). Saxopone juga menghasilkan bunyi yang berbeda-beda.

2. Beda Nada dan Desah
Nyanyian dan alunan musik merupakan kegiatan yang dilakukan berdasarkan nada tertentu. Nada adalah bunyi yang beraturan. Bunyi tersebut memiliki keteraturan tertentu. Bunyi yang tidak teratur disebut desah. Bunyi yang keluar dari rekorder terdengar memiliki keteraturan dari rendah ke tinggi. Bunyi yang memiliki keteraturan biasanya dihasilkan oleh alat musik. Bunyi yang keluar dari botol plastik berisi pasir berbeda dengan bunyi yang keluar dari rekorder.  

3. Warna Bunyi
Ketika kita mendengarkan lagu-lagu melalui radio atau tape. Tanpa melihat penyanyinya kamu dapat menebak siapa penyanyi tersebut. Kita tentu pernah dipanggil oleh orang yang berbeda. Kita dapat membedakan orang yang memanggil kita karena tiap-tiap orang memiliki warna suara (bunyi) yang berbeda-beda.   

Alat-alat musik yang berbeda dapat menghasilkan bunyi yang berbeda, meskipun nada yang dimainkan sama. Hal ini disebabkan adanya warna bunyi. Dengan demikian, warna bunyi menentukan bunyi yang dihasilkan oleh setiap sumber bunyi. Jika warna bunyinya berbeda akan dihasilkan bunyi berbeda pula meskipun nadanya sama.
Perbedaan warna bunyi disebabkan beberapa hal berikut.
a. Perbedaan sumber bunyi, misalnya suaramu dengan suara bapak atau ibu guru.
b. Perbedaan bahan, misalnya berbahan kayu atau logam.
c. Perbedaan bentuk, misalnya berbentuk bulat atau panjang.
d. Perbedaan ketebalan bahan, misalnya kawat senar tebal dan kawat senar tipis.

bunyi juga dapat memantul. Bunyi dapat memantul karena bunyi tersebut menumbuk suatu benda keras. Tumbukan bunyi dengan benda keras menyebabkan pemantulan bunyi. Pemantulan bunyi ada dua yaitu bunyi pantul yang menguatkan bunyi dan gema.

Apabila bunyi dan benda pemantul (misalnya tembok) jaraknya sangat dekat, bunyi tersebut akan dikuatkan. Artinya, bunyi asal akan terdengar lebih keras. Berbeda halnya jika jarak sumber bunyi dan benda pemantul jauh. Bunyi yang memantul terdengar terpisah dengan bunyi asli. Bunyi pantul ini disebut gemaPemantulan bunyi terdengar jelas jika tidak terdapat bunyi lain. Sementara itu, bunyi yang mengenai benda-benda lunak akan mengalami penyerapan. Bunyi tersebut masuk dalam pori-pori benda lunak misalnya gabus.

5. Resonansi Bunyi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain. Bergetarnya gendang telinga karena getaran bunyi yang masuk telinga merupakan salah satu contoh peristiwa resonansi. 

Beberapa alat musik yang kita temui sehari-hari juga menggunakan resonansi, diantaranya adalah :

  • Gitar, Pemain dapat mengubah nada pada gitar dengan menekan dawai menggunakan jemari salah satu tangan. Panjang dawai yang bergetar menjadi lebih pendek sehingga frekuensinya meningkat. Tangan yang lain menggetarkan dawai didekat lubang udara . resonansi udara di dalam badan gitar memperkuat atau memperkeras bunyi asli dawai. 
  • Biola, biola adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara digesek. Menggesek dawai biola bertujuan untuk menggetarkan dawai. Badan biola beresonansi ketika dawai dawainya digesek. 
  • Piano, piano juga merupakan alat musik berdawai . piano memiliki satu dawai untuk setiap tuts. Dengan menekan tuts sejenis palu kecil akan menghantam dawai dan membuatnya bergetar. 
  • Alat musik tiup, alat musik tiup seperti suling dan terompet dimainkan dengan cara meniup bagian khusus sehingga mengeluarkan udara didalam rongga tabung. 
  • Gendang, gendang dibunyikan dengan cara memukul kulit yang dibentangkan pada bagian atas badan gendang. Sehingga udara didalam badan gendang beresonansi sehingga memperkuat bunyi asli getaran kulit itu.

Bagaimana Rumah kita mendapat pasokan listrik dari PLN?

Banyak sekali manfaat listrik yang mempermudah kehidupan manusia. Adalah Nikola Tesla, seorang berkebangsaan Yugoslavia, yang menemukan sistem pembangkit dan transmisi listrik pada tahun 1895. Sejak kecil Nikola memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang berbagai hal. Ia sangat menyukai matematika dan fisika. Ia pernah bekerjasama dengan Thomas Alva Edison dan merancang 24 jenis dinamo. Setelah Michael Faraday menemukan energi listrik, Nikola mengembangkan penemuan tersebut dengan membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) pertama di dunia. PLTA tersebut memanfaatkan air terjun Niagara di Amerika. Maka sejak saat itu listrik pun menerangi dunia hingga sekarang.
Begitu banyak manfaat listrik bagi kehidupan kita. Dengan listrik kita dapat menonton telivisi, mendengarkan radio, menyalakan lampu, dan lain-lain. Kita tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi dengan kehidupan kita jika tidak ada listrik. Lalu bagaimana listrik dapat sampai di rumah kita? Dari mana asalnya serta bagaimana rute perjalanannya? Perhatikan gambar berikut;
Gambar diatas merupakan gambar transmisi dan distribusi listrik sehingga listrik bisa sampai dirumah kita. Berikut penjelasannya;
Tahap I Di Pembangkit Listrik 
Di pusat pembangkit listrik, terjadi proses perubahan energi menjadi energi listrik. Turbin dan generator merupakan komponen utama dalam beberapa jenis pembangkit listrik. Contohnya di PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air). Energi kinetik yang dihasilkan oleh aliran air diubah menjadi energi listrik oleh generator.
Tahap 2 Di Transformator Penaik Tegangan 
Di sini energi listrik dinaikkan tegangannya hingga 500 kV oleh generator. Hal ini diperlukan agar arus listrik yang mengalir di saluran tidak terlalu tinggi. Dengan demikian perpindahan arus listrik berlangsung secara efektif dan efisien.
Tahap 3 Di Gardu Induk
Melalui SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), listrik dialirkan ke Gardu Induk. Di sini tegangan listrik diturunkan menjadi tegangan menengah 20 kV oleh transformator penurun tegangan.
manfaat SUTET, yaitu untuk mengalirkan listrik dari transformator penaik tegangan ke gardu induk sehingga energi listrik bisa disalurkan dengan lebih efisien.
Mengapa SUTET di bangun? Jadi apabila listrik ditransmisikan pada jarak yang jauh melalui suatu penghantar atau konduktor, makin lama energi listrik tersebut akan semakin berkurang karena telah berubah menjadi energi panas pada kebel listrik. Dan untuk menghindari hal tersebut maka salah satu cara yang dilakukan oleh PLN yaitu dengan menaikan tegangan listrik. Tujuan penaikan tegangan listrik tersebut tidak lain adalah untuk mengurangi energi listrik yang terbuang akibat diubah menjadi energi panas saat melewati kabel, hal ini sesuai dengan hukum fisika yaitu pada tegangan yang sangat tinggi dan kuat arus yang rendah maka listrik tidak akan berubah menjadi energi panas saat dilewatkan pada suatu konduktor. Dengan wilayah negara kita yang sangat luas sehingga jarak yang dibutuhkan dari sumber pembangkit listrik ke daerah tujuan juga sangat jauh maka dibangunlah SUTET
Tahap 4 Di Gardu Distribusi
Di sini, energi listrik kembali diturunkan lagi tegangannya menjadi tegangan rendah 220 Volt. Tegangan listrik sebesar ini sudah sesuai dengan kebutuhan di rumah. Setelah itu, energi listrik dialirkan ke rumah-rumah dan industri melalui jaringan distribusi.
Tahap 5 Di Rumah kita
Nah, energi listrik sudah sampai di rumah. Kita dapat memanfaatkannya untuk menonton TV, mendinginkan lemari es, menyerika, penerang ruangan, dan lain-lain. Perjalanan yang panjang, dan tentunya membutuhkan biaya yang juga besar. Itulah mengapa, kita harus bijak dan hemat dalam pemakaian listrik.

followers