BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap makhluk hidup
mengalami pertumbuhan dan perkrmbangan. Proses pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup terjadi secara beriringan. Pada tumbuhan
berbiji,pertumbuhan diawali dengan adanya perkecambahan biji
(germinasi). Cepat atau lambatnya perkecambahan pada tumbuhan berbiji
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
Saya
melakukan
uji coba ini untuk mengamati adakah
pengaruh
air garam tehadap pertumbuhan batang kacang hijau. Saya menggunakan
dua jenis air yang berbeda,yaitu:
- Air biasa
- Air garamAir adalah salah satu komponen fisik yang sangat vital dan dibutuhkan dalam jumlah besar untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sebanyak 85-90 % dari bobot segar sel-sel dan jaringan tanaman tinggi adalah air (Maynard dan Orcott, 1987). Noggle dan Frizt (1983) menjelaskan fungsi air bagi tanaman yaitu : (1) sebagai senyawa utama pembentuk protoplasma, (2) sebagai senyawa pelarut bagi masuknya mineral-mineral dari larutan tanah ke tanaman dan sebagai pelarut mineral nutrisi yang akan diangkut dari satu bagian sel ke bagian sel lain, (3) sebagai media terjadinya reaksi-reaksi metabolik, (4) sebagai rektan pada sejumlah reaksi metabolisme seperti siklus asam trikarboksilat, (5) sebagai penghasil hidrogen pada proses fotosintesis, (6) menjaga turgiditas sel dan berperan sebagai tenaga mekanik dalam pembesaran sel, (7)mengatur mekanisme gerakan tanaman seperti membuka dan menutupnya stomata, membuka dan menutupnya bunga serta melipatnya daun-daun tanaman tertentu, (8) berperan dalam perpanjangan sel, (9) sebagai bahan metabolisme dan produk akhir respirasi, serta (10) digunakan dalam proses respirasi.
Kehilangan
air pada jaringan tanaman akan menurunkan turgor sel, meningkatkan
konsentrasi makro molekul serta senyawa-senyawa dengan berat molekul
rendah, mempengaruhi membran sel dan potensi aktivitas kimia air
dalam tanaman (Mubiyanto, 1997). Peran air yang sangat penting
tersebut menimbulkan konsekuensi bahwa langsung atau tidak langsung
kekurangan air pada tanaman akan mempengaruhi semua proses
metaboliknya sehingga dapat menurunkan pertumbuhan tanaman.
Dalam
air garam terdapat
yodium yang
sangat berguna bagi tubuh
manusia
dan pengawetan
makanan, maka
kami ingin mengetahui apakah air
garam juga
dapat membantu proses pertumbuhan tanaman.
B.
Rumusan Masalah
Adakah pengaruh air garam terhadap pertumbuhan batang kacang hijau?
C.
Tujuan
Untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh air garam terhadap petumbuhan batang kacang hijau
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
Tumbuhan
memerlukan cahaya matahari sebagai sumber energi untuk melakukan
fotosintesis. Namun, untuk mensintesis bahan organik, tumbuhan juga
memerlukan bahan mentah dalam bentuk bahan-bahan anorganik seperti
karbondioksida, air dan berbagai mineral yang ada sebagai ion
anorganik dalam tanah. (Campbell, dkk. 2002)
Di samping
karbondioksida dan air, tumbuhan masih memerlukan zat-zat lain.
Misalnya, untuk pembentukan protein dan asam nukleat tumbuhan
memerlukan nitrogen dan fosfor. Magnesium diperlukan utnuk
pembentukan molekul chlorophyl. Sejumlah unsur lainnya diperluksan
oleh setiap tumbuhan. Semua unsur ini diperoleh tumbuhan dari air
tanah dalam bentuk kimia larutan senyawa. Oleh karena mineral terus
menerus dipakai untuk aktivitas sintesis dalam metabolisme suatu
tumbuhan, maka mineral dalam rambut akar konsentrasinya lebih rendah
daripada konsentrasi mineral dalam air di sekelilingnya. Oleh sebab
itu biasanya mineral masuk ke dalam rambut akar secara difusi.
(Soemarwoto, dkk. 1981)
Ada dua kriteria
utama untuk menentukan esensial atau tidaknya suatu unsur dalam
tumbuhan. Pertama, suatu unsur disebut esensial jika tumbuhan tidak
mampu menyempurnakan daur hidupnya tanpa unsur tersebut. Kedua, suatu
unsur adalah esensial jika unsur tersebut menjadi bagian dari molekul
atau kandungan tumbuhan yang esensial bagi tumbuhan itu.
(Salisbury, 1995)
Suatu unsur kimia
tertentu dianggap sebagai suatu nutrien esensial jika nutrien
tersebut diperlukan agar suatu tumbuhan dapat tumbuh dari suatu biji
dan menyelesaikan siklus kehidupannya. Unsur yang diperlukan oelh
tumbuhan dalam jumlah yang relatif besar disebut makronutrien.
Terdapat sembilan makronutrien, yang meliputi enam unsur penyususn
utama senyawa organik : karbon, oksigen, hidrogen, sulfur dan fosfor.
Tiga makronutrien lainnya adalah kalium, kalsium dan magnesium.
Unsur-unsur yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit disebut
mikronutrien. Kedelapan mikronutrien tersebut adalah besi, klorida,
tembaga, mangan, seng, molibdenum, boron, dan nikel. (Campbell,
dkk. 2002)
Disamping unsur
esensial ini beberapa spesies membutuhkan unsur lain, selama
bertahun- tahun terbukti bahan natrium dibutuhkan paling tidak
menguntungkan spesies padang pasir seperti Atriplek vesicaria.
Pada tahun 1945 Harmer dan Benne menyusun spesies tumbuhan kedalam
beberapa kelompok berdasarkan tanggapannya terhadap natrium yang
diberikan bersama kalium, dalam jumlah cukup atau tidak cukup. Jelas
dari hasilya bahwa kalium dalam jumlah tertentu dibutuhkan oleh semua
spesies, dan tidak dapat digantikan oleh natrium, tapi tidak terbukti
bahwa natrium adalah unsur esensial. Peran utamanya adalah
menggantikan sebagian kalium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
maksimum. (Salisbury, 1995)
Natrium bukanlah
termasuk mikrohara dan bukan juga termasuk unsur esensial, tetapi
apabila natrium itu berada dalam jumlah yang sedikit maka dapat
dikatakan sebagai unsur esensial bagi tumbuhan. Diketahui bahwa
bagian yang paling aktif dalam penyerapan garam bukan bagian rambut
akar pada tanaman tersebut melainkan darah perpanjangan sel tepatnya
dibagian ujung akar. Dimana agar garam – garam mineral dapat
diagkut dengan mudah ke sistem pucuk maka ion diserap oleh akar dari
larutan tanah yang mana itu harus melintasi kotek dan xylem dahulu.
(Loveless, 1987)
Terdapat sejumlah
unsur lain yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, walaupun tidak dapat dikategorikan ke dalam unsur esensial.
Unsur ini diketahui berfungsi secara parsial sebagai suatu unsur
esensial dalam tanaman dan disebut unsur benefesial. Marscher
mengusulkan unsur-unsur yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
Na, Si, Co, Ni, Se (selenium), dan Al (aluminium). Sementara itu,
Basiouny mengusulkan Vanadium (V). (Firdaus, dkk. 2006)
B.
Kajian Teori Terdahulu
Air
Garam
Air garam adalah air dengan
larutan garam jenuh, digunakan untuk mengawetkan sayuran, ikan,
dan daging. Dalam bahasa inggris air garam disebut Brine.
Walaupun brine digunakan seperti gula dan cuka, juga
dapat digunakan dalam transportasi, yaitu untuk menghantarkan panas
dari satu tempat ke tempat lain. Hal ini karena larutan garam dalam
air merendahkan titik bekunya dan meningkatkan efisiensi
transportasi dengan harga murah.
Pengaruh Air Garam
terhadap Pertumbuhan batang Kacang Hijau
Pemberian
air garam pada kacang dapat menyebabkan gagalnya pertumbuhan batang
kacang. Hal ini karena garam bersifat higroskopis yang artinya
menyerap air yang ada disekelilingnya. Sifat garam ini dapat membuat
akar kacang yang baru tumbuh dari biji menjadi kekurangan air. Dengan
kacang tidak dapat tumbuh dengan sempurna dan pada akhirnya akan
mati.
- Osmosis
Osmosis adalah
perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus
dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan
suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi
melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit
luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui
membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi
yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik
merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung
pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu
sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena
ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam
dan ke luar sel. Namun pada penelitian kami yang terjadi adalah air
ditransportasikan dari kacang hijau ke garam.
BAB
III
RANCANGAN
PENELITIAN
A.
Setting
Tempat : jl.kalirungkut no.84
Waktu : 18 Agustus 2013
B.
Populasi dan sampel
Populasi : biji kacang hijau
Sampel : 8 biji kacang hijau
C.
Rancangan penelitian
- 2 gelas air mineral bekas
- 8 butir kacang hijau
- air biasa
- air garam
- kapas sebagai media tanam
- penggaris
- alat tulis
Alat
dan bahan :
D.
Prosedur kerja
- siapkan 2 gelas air mineral bekas,buang tutup plastiknya,beri masing-masing gelas dengan label A dan B
- ambil kapas secukpnya dan basahi dengan air
- letakkan kapas tersebut ke dalam gelas plastik
- masukkan 4 butir kacang hijau pada tiap-tiap gelas plastik
- letakkan ketiga gelas tersebut di tempat yang terkena cukup cahaya matahari
Perlakuan
: 1. Sirami gelas label A dengan air biasa,dan gelas label B dengan
air garam
2. Sirami sehari satu kali.
BAB IV
HASIL
PENELITIAN
A.Data
Pengamatan
Tabel
Pertumbuhan Batang Kacang Hijau Selama 7 Hari
-
Hari ke-Panjang batang
Tanaman A(cm)
Tanaman B1201,50035049051206150717,50
PEMBAHASAN
Pada
percobaan yang telah saya lakukan diatas,membuktikan bahwa air garam
mempengaruhi pertumbuhan batang kacang hijau. Karena pemberian air
garam pada kacang dapat
menyebabkan
gagalnya pertumbuhan kacang. Hal ini karena garam bersifat
higroskopis yang artinya
menyerap air yang ada disekelilingnya. Sifat garam ini dapat membuat akar kacang yang baru tumbuh dari biji menjadi kekurangan air. Dengan kacang tidak dapat tumbuh dengan sempurna dan pada akhirnya akan mati. Hal ini disebabkan karena potensial air sel tanaman kacang hijau lebih tinggi dari pada potensial air larutan, akibatnya air dari sel berosmosis ke luar, sehingga tanaman menjadi kering dan proses fisiologisnya terganggu dan akhirnya tanaman mati.
menyerap air yang ada disekelilingnya. Sifat garam ini dapat membuat akar kacang yang baru tumbuh dari biji menjadi kekurangan air. Dengan kacang tidak dapat tumbuh dengan sempurna dan pada akhirnya akan mati. Hal ini disebabkan karena potensial air sel tanaman kacang hijau lebih tinggi dari pada potensial air larutan, akibatnya air dari sel berosmosis ke luar, sehingga tanaman menjadi kering dan proses fisiologisnya terganggu dan akhirnya tanaman mati.
BAB
V
KESIMPULAN
A.Kesimpulan
Air
garam mempengaruhi pertumbuhan batang kacang hijau. Kerena air garam
yang digunakan untuk menyirami tumbuhan kacang hijau menyebabkan
tanaman memjadi mati. Mengapa demikian? karena garam
bersifat higroskopis yang artinya menyerap air yang ada
disekelilingnya. Sifat garam ini dapat membuat akar kacang yang baru
tumbuh dari biji menjadi kekurangan air. Dengan kacang tidak dapat
tumbuh dengan sempurna dan pada akhirnya akan mati.
B.Saran
Saya
menyarankan sedikit hal yang mungkin dapat bermanfaat bagi para
pembaca,yaitu:
- tempatkan tanaman di tempat yang intensitas cahayanya cukup
- sirami tanaman hanya stukali sehari agar tanaman tidak terlalu basah.
BAB
VI
KEPUSTAKAAN
http://dhevhy4ever.blogspot.com/2012/04/pengaruh-kadar-garam-terhadap.html
http://saepulmalik27.blogspot.com/2012/09/pengaruh-jenis-air-terhadap-pertumbuhan.html